Senin, 11 Oktober 2010

Surat dari mesin ketik

Ctak....ctek...ctak!!! bunyi suara mesin tik tua peninggalan kakek ku. Telah ku tulis surat untukmu tanpa malu. tersusun sudah huruf-huruf yang tertata rapi, yang baris demi barisnya ku koreksi dengan jeli. tak satupun kalimat yang terlewati, semua itu kulakukan demi seorang sahabat sejati.


Ctak...ctek...ctak!!! bunyi suara mesin tik tua. yang sudah usang bentuknya. entah dari mana asal usulnya, kakek ku selalu apik menyimpanya. sekarang sudah jamanya modernisasi tapi dirimu tetap menjadi pelopor komputer masa kini.

memang dasar dam otak mu otak pentium satu!!!, jaman sekarang jaman orang-orang maju bukan jamanya orang bikin api dari batu. begitulah ucapan salah seorang sahabatku. ya mau dikata apa nji ini amanah dari kakeku yang aku anggap sebagai prasasti, cobalah untuk jangan mencaci ataupun memaki susah mencari orang yang amanah di jaman yang makin edan seperti ini.

Ctak...ctek...ctak!!! suara dari mesin tik tua. sebenarnya surat itu ku tunjukan kepada seorang wanita. wanita jelita, berjilbab, dan senang menyapa para teman-teman yang tak dikenalnya. dibuatnya aku tersipu malu karena suara sapaanya yang begitu merdu seperti alunan musik melayu. sekali lagi berkat surat itulah ku temukan seorang sahabat sejati.


Ctak......Ctek...ctak!!! bunyi mesin tik tua. tapi sekarang keadaan semuanya berubah, surat ku mungkin hanya dianggap sampah. yang lebih cocok jadi bungkus gorengan bahkan tampungan wadah kue ketan. sekarang aku hanya bisa melihat mu dari kejauhan, ku sadar diriku bukanlah seperti yang engaku inginkan. tapi tetap ku anggap dirimu sebagai seorang sahabat sejati walaupun nyatanya aku ini orang yang tak tahu terima kasih. tak akan ku ganggu hidupmu. tapi satu pintaku. maukah kau jadi seorang sahabat buat ku ???

terima kasih sahabat.

1 komentar: