Selasa, 19 Oktober 2010

MAFIA

Mafia....oh....Mafia.Begitulah ku sebut kelompok mereka. Yang terdiri dari 4 orang kepala, dan di atur oleh 1 orang pimpinanya. mereka bukanlah pria yang kejam dan bersenjata melainkan wanita berjilbab  cantik jelita tapi licik hatinya. Semua kesempatan yang ada di ambilnya. Dari hal-hal terkecil sampai persoalan terbesar tak disisakanya.

Mafia...oh....Mafia.Watak mereka seperti teka-teki silang, yang harus ku cari jawabanya di kompas minggu depan. Cerdas, suka berhitung, dan pandai merayu menjadi nama tengah mereka. Hanya oramg-orang pilihan mereka, yang akan mereka bantu dan dijadikanya kawan. Ketika ku membutuhkan pertolongan mereka memberikan syarat yang bertubi-tubi. Dan saat para mafia ada dalam keterpurukan dan membutuhkan bantuan, kami menolongnya ikhlas sepenuh hati.HEY BUNG!!! sudah lupakah engkau akan balas budi ???? tidak akan berkembang kalian jika sudah lupa apa itu namanya berbagi.

Mafia...oh....Mafia. Tingkah kalian sulit ku tebak. Kadang baik hati, periang, dan sangat penyayang. Tapi itu semua di lakukan dengan terpaksa dan hanya merupakan formalitas belaka. Karena kalian pasti sudah menyiapkan ancang-ancang untuk menusuk ku dari belakang. Dan itu semata-mata kalian lakukan hanya demi meningkatkan martabat diri agar orang-orang disekitar memuji. Percuma kalian beribadah, kalau di hati kalian masih tersimpan jiwa-jiwa bedebah. Kaya ilmunya tapi tetap miskin akhlaknya ya buat apa ??? merugilah kalau hal ini masih diterapkan.

Mafia....oh....Mafia. Tapi  aku juga sadar bahwa aku bukanlah mahluk yang sempurna, yang bisa mengatur waktu kiamat tiba. dan kalian juga tidak sepenuhnya kejam dan beringas. Karena satu persatu sifat-sifat buruk pikiran mereka mulai terlepas. Aku merasa mereka tidak salah semua, kelakuan mereka juga ada benarnya. sebaiknya akulah yang harus mengintropeksi diri ku sendiri. Sebelum mengeluarkan kata-kata yang membuat mereka sakit hati.

0 komentar:

Posting Komentar