Selasa, 28 Agustus 2012

Tali persaudaran, Dari Roti Yang Jumlahnya Ribuan.


  Tali persaudaraan, Dari Roti yang jumlahnya ribuan. Kurang lebih 3 bulan lah aku diasuh dan bisa mengenal mereka semua, para maestro kind of bread yang tiada tandingnya. Sudah layaknya Keluarga mereka pun menggap anak training sebagai anaknya yang harus mereka jaga. sungguh banyak kenangan manis-manis nya danish dan renyah-renyah nya croissant yang tercoreh disana. dari mulai shift pagi, sore, dan malam mereka pun sama tidak ada bedanya, tetap ceria dan seringkali disaat kerja diselingi bercanda.hehe. terkadang ada satu hal yang mebuat aku sedih acap kali mereka pun bekerja tak kenal waktu, sukur2 sudah bisa makan saja Alhamdullilah, belum lagi rebutan lauk yang sudah sesuai jatah. tapi tetap saja mereka bawa santai dan anggap itu sebagai candaan belaka, mungkin yang ada di benak mereka kerjaan selesai dan pulang pada waktunya sudah cukup menenangkan jiwa.
  
    Tali persaudaraan, dari Roti yang Jumlahnya Ribuan. Disana  banyak pengalaman yang ku dapatkan, khusunya  asuhan dari 3 maestro Roll2an. Pak simin, Mang Ujang, dan mang dados yang tak pernah luput memberikan bimbingan serta ilmu-ilmu roti andalan. semangat mereka pun tak pernah kendur apalagi dalam hal lembur sudah makan mereka sehari hari. kami berempat biasanya saling mengingatkan kalau ada yang kurang ya saling melengkapi saja satu sama lain, bagaikan sayur tanpa garam kalau tidak ada salah satu mereka rasanya bakery terasa terguncang.haha. Terutama Pak simin yang sering sekali mengingatkan kami yang muda2 untuk bisa dan lebih semangat dalam bekerja. Perhatian dan perangai nya sudah sebagai ayah kami sendiri. Beliau berkata " sudah-sudah jang, dos, dam istirahat dulu jangan capek-capek kerjaan udah kelar ini"  itulah kata-kata perhatian beliau yang sering sekali kami dengar. tidak pernah ada rasa kecewa bisa mengenal mereka. 




Pak Simin in action



                           gayaaaa terus dah...haha                         


       

 
dari kiri: Junial, bang rozak, pak guntoro, bang udain, dan mang dados.

  pada unyu2       

     Tali persaudaraan, dari roti yang jumlahnya ribuan. belum lagi Group pak anda,  pak guntoro,  pak Mandor , pak uci, bang udin, bang razak, bang ucup dan bang doyok. sudah seperti warkop DKI mereka legendaris ,  yang ahli mengolah adonan menjadi makanan yang layak dimakan. adanya kehadiran mereka mebuat ruangan croissant kian bewarna. sudah langka sekali bisa bertemu orang-orang seperti ini banyak wawasan, peduli sekitar, dan pantang pulang sebeleum kerjaan kelar. terutama pak anda dan pak gun bolak-balik bandara-parung dan bandara- bekasi sudah menjadi prosedur yang mereka lakukan setiap hari. Menuju sore hari bang vicky dan bang riyandi menyambut kami, wahhh bukan main makin lengkap jadi dagelan di bakery. numero uno untuk group croissant.....!!!

    Tali persaudaraan, dari roti yang jumlahnya ribuan. yaa... masih banyak group-group yang tak kalah baiknya group Muffiny yang cibi2 bang jepri dan ustad alhabsyi*aka bang aziz* jadi kepala pimpinanya, Tim Roti manis yang manis2 semanis roti buatan mereka : bang obe pimpinanya , teh sevi yang baik perangainya, bang pongky jikustik nan lucu, bang anton hercules nan perkasa, bang rosyad yang semangat dalam bekerja. belum lagi Pizza air asia dan roti citilink kalo gak ada mang deris bisa-bisa bakery jadi makin pusing. Roti manis EK bang ucup dan bang reza tidak kalah enaknya sudah menjadi idola dan bawaan favorit disana. Pak ustad juga seringkali memberikan tausiahnya disamping mengadon adonan french bread dan cheese stick favoritnya. 

terima kasih keluarga besar bakery, rindu  rasanya bisa kerja bersama lagi. membuat adonan dan merajut indahnya tali persaudaraan......

ayah dan anak

dari kiri: pak ustadz, bang pongky, teh sevi, pak simin, bang obe, dan bang anton.


pak Guntoro oke deh...

bang riyandi in action

Bang Udin Bobo duyu ah capek

Gaya dulu deh sebelum ke kawinan

mang deris dan bang aziz

Udah dah Group lawak ini mah..
bang ucup tertawa lepasss....



Sabtu, 28 April 2012

Miniatur Vespa, penuh arti dan bermakna Doa.


     Miniatur Vespa , penuh arti dan Bermakna Doa. berawal dari silaturahim ku kerumahmu. bulan desember tahun lalu , kau sempatkan untuk memberikan kenang2an kecil padaku. ia bukan sekedar pajangan semata, apik rapih terbungkus kardus dengan Logo "vespa" di sebelah kiri bodynya. Kuanggap itu Doa dari mu , Bahwa suatu hari kelak aku harus bisa mendapatkan Aslinya.

    Miniatur Vespa, Penuh arti dan bermakna Doa. pernah satu waktu aku bertamu ke rumahmu, indah rasanya dan terkenang akan masa2 nostalgia SMP. Duduk di dekat serambi sambil bertanya-tanya tentang kegiatan mu akhir2 ini. terkadang tersirat dipikiran ku apakah kita ini saling Suka ??? , layaknya Vespa dan tali kopling pasti kita saling membutuhkan satu sama lain.

   Miniatur vespa, penuh arti dan bermakna Doa. dia inginkan pria yang romatis, tapi sepertinya aku lebih terlihat jenaka dan agak sedikit bengis. di sela2 kita bercengkrama ,ku beranikan diri untuk bertanya "ehmm wahh pasti kamu udah punya pacar nih ? masa cantik begini pacarnya gak ada kan mubazir.hehe. jawabnya: Ahh belum ada yang pas dam.hehe. waduh dag..dig..dug rasanya ketika aku tahu dia masih sendiri, ibarat jok vespa , yang belum ada dudukan di belakangnya . apakah bisa aku mengisi kekosongan hatinya ???. Tapi aku malu untuk mengungkapkan hati ini kepadamu, karena aku sadar aku belum tentu pantas buatmu.

   Miniatur Vespa, penuh arti dan bermakna Doa. Setelah sekian lama tidak terdengar lagi tentang kabarnya, sekarang Alhamdullilah ia sudah punya pilihan yang cocok dan pas. aku sadar harusnya aku menggungkapkan rasa sayangku  dari awal. Tapi setidaknya selama kamu bahagia dengan pilihanmu Insyallah aku juga bahagia, walaupun agak sedikit perih di bagian akhrinya. Tapi tetap Miniatur vespa ini bisa menjadi Pengobat rindu hati ku padamu. tetap semangat dan percaya bahwa jodoh, kematian, kehidupan itu sudah diatur yang Maha Kuasa, kita sebagai manusia tinggal Ikhtiar berusaha sambil berdoa.


terima kasih miniatur vespa nya ya...

Jumat, 30 Maret 2012

Tangan-Tangan ahli Sang Maestro Roti.


    Tangan-tangan ahli sang maestro roti. Pak simin dan Pak astono dua kawanan yang akrab di pemanggang, berkarier di bidang bakery mereka geluti bukan hanya sebagai suatu pekerjaan, tetapi sebagai tuntutan untuk mendapatkan pengalaman dan ilmu pengetahuan. Sejak catering bandara itu berdiri di kemayoran , halim dan cengkareng saat ini, beliau berdua tetap menjadi sahabat sejati. pak simin sibuk dengan Roll2an macam mini bagguete , hard roll, dan italian sedangkan pak astono ahlinya french bread dan memantau proofingan dari kejauhan hingga proses pematangan. Takjub aku rasanya di usia mereka yang renta, tetapi tenaga masih seperti anak muda , 3 sampai 4 trolly bisa mereka sajikan hampir tiap hari.

  Tangan-tangan ahli sang maestro roti. Mereka bukan chef ?? mereka juga bukan berasal dari sekolah culinary. tetapi entah kenapa tangan2 koki dan chef pun tidak dapat menandingi. ada rasa yang berbeda dari roti buatan mereka. disana ditambahkan rasa cinta dan kasih sayang didalamnya, tak lupa gula ikhlas dan garam keyakinan mereka masukkan dan ragi pengalaman sudah menjadi suatu keharusan. Tak luput dimakan usia pak simin fans utama nia dinata pelantun lagu "gelas-gelas kaca" , belum lagi pak aston yang persis setipe dengan ku senang dengan lagu-lagu ABBA.

Tangan-tangan ahli sang maestro roti. sungguh besar pengabdian mereka, hampir genap 20 tahun lebih mereka ada di catering bandara, apakah yang muda bisa seperti mereka ??? tahan banting dan tak pantang arah. siap tidak siap kami akan kehilangan pak astono dan pak simin. Sang maestro roti yang akan pensiun dari bakery. terucap tanya dari ku pada pak astono " pak kalo misalkan harus kerja lagi bagaimana ? jawab beliau : "yahh dam kalo selama saya masih dibutuhkan ya saya siap2 saja dam tergantung atasan saja" dijawab dengan nada merendah dan tersenyum manis diakhirnya. mungkin dalam hatinya sungguh berat unutuk meninggalkan pekerjaan yang amat ia cintai ini.

Tangan-tangan ahli sang maestro roti. di sela sela kesibukan bekerja Pak simin pun terkadang menceritakan segala keluh kesahnya. ada satu pesan yang aku ingat selalu : "dam asalkan saya bisa nyekolahin anak sampe kuliah mah saya udah seneng, yang penting jangan kayak saya aja kerjanya susah". dan ternyata anak pertama beliau berhasil dikuliahkan hingga S1.

Tangan-tangan ahli sang maestro roti. bersyukur rasanya bisa tahu kehidupan mereka lebih jauh, Orang kecil belum tentu sedih dan yang kaya pun belum tentu senangmudah2an ini bisa menjadi pelajaran buat ku di masa depan 


Terima kasih pak Astono dan Pak Simin






ini produk2 yang mereka buat dan aku pelajari.