Jumat, 30 Maret 2012

Tangan-Tangan ahli Sang Maestro Roti.


    Tangan-tangan ahli sang maestro roti. Pak simin dan Pak astono dua kawanan yang akrab di pemanggang, berkarier di bidang bakery mereka geluti bukan hanya sebagai suatu pekerjaan, tetapi sebagai tuntutan untuk mendapatkan pengalaman dan ilmu pengetahuan. Sejak catering bandara itu berdiri di kemayoran , halim dan cengkareng saat ini, beliau berdua tetap menjadi sahabat sejati. pak simin sibuk dengan Roll2an macam mini bagguete , hard roll, dan italian sedangkan pak astono ahlinya french bread dan memantau proofingan dari kejauhan hingga proses pematangan. Takjub aku rasanya di usia mereka yang renta, tetapi tenaga masih seperti anak muda , 3 sampai 4 trolly bisa mereka sajikan hampir tiap hari.

  Tangan-tangan ahli sang maestro roti. Mereka bukan chef ?? mereka juga bukan berasal dari sekolah culinary. tetapi entah kenapa tangan2 koki dan chef pun tidak dapat menandingi. ada rasa yang berbeda dari roti buatan mereka. disana ditambahkan rasa cinta dan kasih sayang didalamnya, tak lupa gula ikhlas dan garam keyakinan mereka masukkan dan ragi pengalaman sudah menjadi suatu keharusan. Tak luput dimakan usia pak simin fans utama nia dinata pelantun lagu "gelas-gelas kaca" , belum lagi pak aston yang persis setipe dengan ku senang dengan lagu-lagu ABBA.

Tangan-tangan ahli sang maestro roti. sungguh besar pengabdian mereka, hampir genap 20 tahun lebih mereka ada di catering bandara, apakah yang muda bisa seperti mereka ??? tahan banting dan tak pantang arah. siap tidak siap kami akan kehilangan pak astono dan pak simin. Sang maestro roti yang akan pensiun dari bakery. terucap tanya dari ku pada pak astono " pak kalo misalkan harus kerja lagi bagaimana ? jawab beliau : "yahh dam kalo selama saya masih dibutuhkan ya saya siap2 saja dam tergantung atasan saja" dijawab dengan nada merendah dan tersenyum manis diakhirnya. mungkin dalam hatinya sungguh berat unutuk meninggalkan pekerjaan yang amat ia cintai ini.

Tangan-tangan ahli sang maestro roti. di sela sela kesibukan bekerja Pak simin pun terkadang menceritakan segala keluh kesahnya. ada satu pesan yang aku ingat selalu : "dam asalkan saya bisa nyekolahin anak sampe kuliah mah saya udah seneng, yang penting jangan kayak saya aja kerjanya susah". dan ternyata anak pertama beliau berhasil dikuliahkan hingga S1.

Tangan-tangan ahli sang maestro roti. bersyukur rasanya bisa tahu kehidupan mereka lebih jauh, Orang kecil belum tentu sedih dan yang kaya pun belum tentu senangmudah2an ini bisa menjadi pelajaran buat ku di masa depan 


Terima kasih pak Astono dan Pak Simin






ini produk2 yang mereka buat dan aku pelajari.