Minggu, 25 Desember 2011

Surat Cinta Seorang Pastry Chef


Dear adinda

   sudah lama kalisnya cinta kita, bagaikan tepung yang tak hilang glutenya. Tak terasa hari demi hari kita lewati bersama rolling pin , adonan, dan oven tempat kita dipertemukan. kini sudah saatnya ku Fold in cintaku kepadamu, aku takut hati ini terlalu lama overmix yang bisa menyebabkan cinta kita M fault.

   adinda ingat kah ketika tepung cakra , yeast, gula, dan garam di campur dan di buat sumur ??? aku menuangkan air dingin di sumur campuran itu. Tatkala semuanya menyatu kutambahkan butter agar membantu melembutkan adonan mu hingga kalis. perlahan-lahan tangan mu tidak terasa lengket lagi, sudah saatnya kita tutup adonan roti ini dengan plastik agar bisa berfermentasi dengan baik. terasa agak lama adonan roti pun kita buka tidak disangka besarnya 2 kali lipat dari sebelumnya, mudah2an ini menjadi awalan yang baik sebelum adonona roti ini kita knocking back, scalling, dan di moulding sedemikian rupa.

    setelah kita lewati tahap demi tahap pembuatanya , sampai lah dimana adonan roti ini harus kita baking bersama di suhu tinggi. kulihat  dari luar oven peranan yeast membantu perkembangan roti mu. terlihat semakin lama menuju kematangan sempurna.

    cepat- cepat aku angkat roti mu sebelum gosong dan keras kulitnya. alhasil setelah ku coba,  roti buatan mu memang luar biasa. masih terngiang di pikiran ku apakah aku sudah bisa menjadi yeast, gula dan garam yang cocok di hati mu ? dan apakah hubungan kita sudah berada di suhu yang tepat ??? jangan sampai cinta kita gosong dan keras dibagian luarnya.

   Ku harap kau tetap ingin men dusting cinta kita, sebelum hati ini di sprinkle oleh orang lain. Insyallah dengan telur dan gula yang di mix , cinta kita akan semakin terasa manis. Dan aku siap menjadi yeast yang menuntun perkembangan cinta kita agar besar dan kian sempurna. terima kasih adinda kau sudah mau menjadi mixing bowl buat ku...


Salam Sayang Kekasihmu..

0 komentar:

Posting Komentar